BIKASMEDIA.COM, KONAWE – Empat putra-putri terbaik asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, siap menorehkan prestasi dan memperkenalkan budaya daerah di panggung nasional melalui ajang bergengsi Wajah Pesona Indonesia (WPI) 2025 yang akan digelar di Jakarta, 7–9 November mendatang.
Mereka adalah Ayesha Balqis Shafiyyah Chandra, Eisyah Febrina, Farizza Almaira, dan Geza Nailul Nabhan Umar, yang akan bersaing dengan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Tiga di antaranya tampil di kategori A (usia 4–7 tahun), sementara satu peserta mewakili kategori D (usia 16–27 tahun/dewasa).
Keikutsertaan mereka menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Konawe, karena mampu menembus ajang nasional yang tak hanya menonjolkan penampilan, tetapi juga menumbuhkan karakter, kreativitas, dan apresiasi terhadap budaya lokal.
Ajang WPI 2025 akan berlangsung selama tiga hari penuh.
Pada malam pertama, para peserta akan menampilkan bakat terbaiknya dalam Malam Preliminary bertema Black Glamour Costume. Ajang ini menjadi ajang pembuktian kemampuan mulai dari menyanyi, menari, hingga akting dan public speaking.
Hari kedua akan diisi dengan karantina dan pelatihan intensif bersama pelatih profesional bertaraf nasional dan internasional. Peserta akan mendapat materi modelling, catwalk, dan dance class sebagai persiapan menuju malam puncak.
Sementara itu, Malam Grand Final yang digelar pada hari ketiga mengusung tema Casual Etnik Glamour. Dalam sesi ini, peserta asal Konawe akan tampil memukau mengenakan Tenun Tabere Siwole, kain tradisional khas Konawe yang sarat makna dan melambangkan keanggunan budaya lokal.
Koordinator Daerah WPI Kabupaten Konawe, Puspa Eka Misna, SE., M.Si., menjelaskan bahwa penggunaan Tenun Tabere Siwole dalam ajang nasional ini merupakan bentuk promosi budaya daerah.
“Kami ingin memperkenalkan Tenun Tabere Siwole sebagai warisan khas Konawe yang memiliki nilai filosofi dan estetika tinggi. Ini bukan sekadar busana, tapi bentuk penghormatan terhadap budaya daerah,” ujar Puspa.
Tahun ini, WPI mengusung tema “Ningrat”, yang menggambarkan kemuliaan dan penghargaan terhadap kain tradisional Indonesia dalam sentuhan modernitas. Ajang ini diselenggarakan oleh Plor Management, dengan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya dan fesyen daerah.
Bersaing Rebut Gelar Bergengsi
Para finalis akan bersaing memperebutkan sejumlah gelar prestisius, antara lain:
• Juara Favorit dan Terfavorit (berdasarkan vote melalui aplikasi Kreen)
• 10 Besar, 5 Besar, dan 3 Besar
• Grand Icon
• Icon WPI 2025
• The Winner WPI 2025
• Brand Ambassador WPI 2025
Voting dukungan untuk peserta telah dibuka sejak 1 September 2025 pukul 18.00 WITA dan akan ditutup pada 8 November 2025 pukul 18.00 WITA. Masyarakat dapat memberikan dukungan melalui aplikasi Kreen dengan tarif Rp2.000 per suara.
“Kami berharap ajang ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Konawe untuk terus berkarya dan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional,” tambah Puspa.
Dengan semangat dan pesona budaya yang mereka bawa, empat talenta muda asal Konawe siap menjadi inspirasi baru dalam ajang Wajah Pesona Indonesia 2025, membawa nama daerahnya bersinar di panggung nasional.

 
							






