Belasan Pesantren Sepakat Perkuat Bisnis Peternakan, Wizstren Sultra Siap Jadi Penghubung Utama

Dengarkan Berita

BIKASMEDIA.COM, KOLAKA TIMUR – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) yang berlangsung di Pesantren Al-Bukhari Kolaka Timur menghadirkan suasana diskusi yang dinamis. Sebanyak 18 pesantren hadir dengan masing-masing mengutus dua delegasi, membahas pemetaan usaha, model bisnis, hingga peluang kolaborasi antarpesantren se-Sulawesi Tenggara.

Di antara peserta, Wizstren Sulawesi Tenggara (Sultra) tampil aktif sebagai lembaga yang menghimpun, mengadvokasi, dan memperkuat program kemandirian ekonomi pesantren. Sebagai lembaga Waqaf, Infaq, Zakat dan Shodaqoh Pesantren Indonesia, Wizstren berperan sebagai jembatan kolaborasi nasional, penguat ekosistem ekonomi umat, serta memperkuat dokumentasi dan publikasi program unggulan pesantren.

Hasil pemetaan usaha sementara dalam forum menunjukkan bahwa peternakan menjadi sektor paling dominan dan berkembang di pesantren-pesantren peserta. Beberapa model bisnis yang dipresentasikan meliputi: Pengembangan sapi dan kambing, budidaya ayam petelur dan pedaging, Integrasi peternakan dengan pertanian organik, rencana kemitraan suplai logistik dan pembibitan antarpesantren

Direktur Wizstren Sultra, Sasliansyah, menegaskan bahwa kehadiran Wizstren bukan sebatas undangan, tetapi sebagai mitra strategis pesantren.

“Wizstren hadir untuk mendengar dan menginventarisir seluruh program yang disampaikan para perwakilan. Setiap data, potensi, dan usulan kami catat sebagai dasar membangun peta besar ekonomi pesantren di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa tindak lanjut akan dilakukan secara langsung di lapangan.

“Setelah Rakerwil ini, Wizstren Sultra akan berkunjung ke masing-masing pesantren untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan dan unit usaha. Seluruh dokumentasi akan kami masukkan dalam expose nasional melalui website resmi Wizstren,” tegasnya.

Manajer Pertumbuhan dan Kemitraan Wizstren Sultra, Andi Samsul Alam, menekankan perlunya konektivitas antarpesantren.

“Rakerwil Hebitren ini membuktikan potensi besar pesantren. Tantangannya bukan kurangnya usaha, tetapi kurangnya penghubung. Wizstren hadir sebagai jembatan menguatkan jaringan, membuka ruang kolaborasi, dan membawa potensi pesantren ke panggung nasional,” katanya.

Ia menegaskan bahwa dokumentasi yang baik akan membuka peluang bagi dunia usaha, pemerintah, hingga lembaga filantropi.

“Saat data rapi, peluang kemitraan otomatis terbuka lebih luas. Itulah yang sedang kami bangun,” ujarnya.

Dalam menjalankan fungsinya, Wizstren memiliki lima fokus utama: Penguatan ekosistem ekonomi pesantren, sentralisasi data program dan kegiatan, jembatan kolaborasi dengan swasta, pemerintah, dan lembaga sosial, platform publikasi nasional untuk expose program pesantren, fasilitator kemandirian ekonomi umat berbasis, rakerwil

Rakerwil ini menjadi tonggak awal penguatan ekonomi pesantren di Sulawesi Tenggara. Para delegasi 18 pesantren sepakat bahwa peternakan akan menjadi sektor unggulan yang dikembangkan secara kolaboratif.

Kehadiran Wizstren Sultra memberikan harapan baru bahwa kemandirian ekonomi pesantren bukan lagi cita-cita, melainkan program terarah yang dikelola, didokumentasikan, dan dipublikasikan secara nasional.

Penulis: PyanEditor: Redaksi
error: Content is protected !!