Bikasmedia.com, Konawe Selatan – Bupati Konawe Selatan H Surunuddin Dangga mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk Fokus Tingkatkan Kinerja dalam Kasus penurunan angka Stunting pada tahun 2024.
Pasalnya, capaian pada tahun 2023 Kabupaten Konawe Selatan menurut survei nasional dalam kasus stunting masih berada di 28 dari 14 persen target capaian penurunan angka stunting secara nasional pada tahun ini.
“Olehnya itu, kita fokus pada isue penurunan angka stunting dan sasaran yang ingin kita capai. Anggaran pun tidak menjamin kinerja, kalau OPD tidak fokus bekerja,” kata Surunuddin saat pimpin rapat reviu evaluasi kasus Stunting di Auditorium Kantor Bupati. Senin, 15/1/2024.
Rapat tersebut dihadiri Sekda Konsel, Hj ST Chadidjah serta para kepala OPD terkait diantaranya, Kepala Bappeda, Dinkes, DPPKB, Disketapang, DP3A , Capil, Camat dan para Kapus se- Konsel.
Bupati dua periode itu mendambakan sinergi dan kolaborasi stekholder terkait dalam penuntasan kasus stunting di daerahnya.
“Makanya hari ini kita evaluasi kinerja selama tahun 2023, saya menilai sebelumnya tim stunting ini berjalan masing-masing, tidak searah alias tumpang tindih sehingga kinerja yang kita harapkan tidak tercapai,” ucap Surunuddin
Untuk itu, dirinya mengambil alih jabatan Bapak Asuh yang sebelumnya dijabat oleh Wakil Bupati Rasyid karena dinilai tidak berhasil.
“karna tidak berhasil turunkan angka stunting maka, jabatan ketua gerakan bapak asuh saya ambil alih,” ketus Surunuddin
Mantan Ketua DPRD itu juga meminta, gebrakan kinerja nyata bagi para OPD melalui perencanaan yang matang sehingga menurutnya, atas dasar itulah tren penurunan angka stunting dapat terukur, baik dari pengelolaan anggaran dan hasil kinerja.
“Setiap bulannya saya akan evaluasi, usai rapat ini, silahkan susun rencana dan bagi tugas setiap OPD, jangan lagi ada yang boros anggaran, kalau masih tidak tertib, saya evaluasi,” tegasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe Selatan, dr. Boni Lambang Pramana menjelaskan, ada dua Indikator pengukuran kasus stunting yang dilakukan
“Yang pertama, pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau PPGBM dibawah naungan kami, dilakukan setiap bulannya oleh Puskesmas per kecamatan dan menurut data itulah kasus angka stunting di Konsel kini hanya mencapai 11,86 persen pada tahun 2023,” terangnya
“Kemudian indikator kedua, pengukuran survei status gizi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan yang digunakan sebagai survei nasional dan kami masih menunggu hasilnya pada tahun ini, harapannya bisa di bawah target nasional,” jelas Dokbon sapaannya.