BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN – Pemerintah Desa Ataku, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2025. Bertempat di Balai Desa Ataku pada Rabu, 11 Juni 2025, musyawarah ini berfokus pada alokasi dana desa untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Camat Andoolo, Kepala Desa Ataku, anggota BPD, LPM, Babinsa, perwakilan Balai Penyuluh Pertanian, pendamping desa, serta puluhan tokoh masyarakat dan pemuda.
Camat Andoolo, Arzyl Zaenul Ihsan Silondae yang membuka acara ini, menegaskan pentingnya musyawarah sebagai wujud akuntabilitas penggunaan dana desa. Ia menjelaskan bahwa alokasi anggaran ketahanan pangan sebesar 20% dari dana desa (DD) adalah langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan di tingkat lokal.
“Musdes ini adalah bagian dari akuntabilitas ketahanan pangan, dengan anggaran 20% dari dana desa. Ini menunjukkan komitmen kita dalam memanfaatkan dana desa secara transparan dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Pendamping Lokal Desa setempat, Adi Jaksana, memberikan penjelasan rinci mengenai pedoman penggunaan dana desa terkait ketahanan pangan. Ia merinci bahwa dari total dana desa sebesar Rp 660.921.000, sebanyak Rp 136.184.200 akan dialokasikan khusus untuk ketahanan pangan. Dana ini akan dicairkan dalam dua tahap: tahap awal sebesar Rp 86.210.520 dan tahap kedua sebesar Rp 49.900.000.
“Anggaran ini nantinya akan melekat di BUMDes, sehingga pengelolaannya lebih terarah dan berkelanjutan,” jelas Adi Jaksana.
Ia juga menambahkan bahwa upaya ini sejalan dengan program nasional dalam mendukung swasembada pangan dan makanan bergizi gratis, sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Desa Ataku, Nanang Muliyono yang turut hadir dalam musyawarah tersebut, berkomitmen untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam program ketahanan pangan ini.
Ia berharap alokasi dana ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi warga Desa Ataku.
“Kami akan memastikan bahwa setiap rupiah dari anggaran ini benar-benar memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan masyarakat. Partisipasi aktif dari seluruh warga sangat kami harapkan agar program ini bisa berjalan optimal dan berkelanjutan,” tegasnya.
Musyawarah yang dipimpin oleh Wakil Ketua BPD, Ahmad Mujtahidin, menghasilkan kesepakatan untuk pengembangan sektor tanaman holtikultura seperti sayur mayur.
Selain itu, sektor hewan juga menjadi fokus dengan pengembangan penggemukan sapi, bebek pedaging, itik petelur, ayam pedaging, dan ayam petelur.
Kesepakatan ini selanjutnya akan masuk dalam pembahasan teknis oleh pengurus BUMDes Ataku, yang dijadwalkan pada minggu ini.
