Kisah Inspiratif di Konsel, Ratna Dewi, 7 Tahun Terima PKH, Mundur Demi Beri Kesempatan yang Lebih Membutuhkan

Dengarkan Berita

BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN – Di tengah isu ketergantungan masyarakat pada bantuan sosial, sebuah keputusan mulia datang dari Desa Alengge Agung, Kecamatan Andoolo, Konawe Selatan. Gusti Putu Ratna Dewi (32), seorang ibu rumah tangga sekaligus Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH), dengan kesadaran penuh memilih untuk mengundurkan diri dari bantuan stimulan pemerintah setelah tujuh tahun menerimanya.

Keputusan Ratna bukan didasari paksaan, melainkan tekad kuat kemandirian dan rasa empati yang mendalam. Ia meyakini, waktu tujuh tahun telah cukup membekali keluarganya untuk berdiri di kaki sendiri.

“Saya sudah tujuh tahun menerima bantuan PKH. Alasan saya mengundurkan diri karena masih banyak para lansia dan orang lain yang lebih membutuhkan**,” ujar Ratna dengan ketenangan hati.

Ratna menyadari bahwa prioritas utama bukanlah semata-mata ketercukupan keluarga yang terus diandalkan dari pemerintah, melainkan semangat untuk mandiri dalam mencari nafkah. Bersama sang suami, ia kini fokus menjadi buruh di kebun milik orang lain dan bertani di kebun sendiri demi menafkahi tiga orang anaknya.

Meskipun dengan segala keterbatasan ekonomi yang mungkin mereka hadapi, Ratna dan suaminya optimis.

“Saya sama suami akan bisa hidup baik meski dengan segala keterbatasan, yang penting kami ini sehat-sehat,” katanya

Kesadaran Ibu Ratna ini disambut rasa syukur oleh SDM PKH Kecamatan Andoolo, Etina Sri Sajrina. Etina mengungkapkan, di wilayah dampingannya, kasus kesadaran seperti yang ditunjukkan Ibu Ratna masih sangat langka.

Menurutnya, banyak KPM yang secara kategori sudah mampu, namun masih enggan atau merasa berat untuk melepaskan bantuan tersebut.

“Sudah rutin kami kasih pengarahan soal bantuan ini melalui pertemuan yang kami jadwalkan, namun masih saja ada KPM yang berat untuk melepas bantuan, padahal sudah masuk kategori mampu,” terang Etina.

Oleh karena itu, Etina Sri Sajrina berharap penuh. Keputusan Ratna untuk melakukan Graduasi Mandiri (mengundurkan diri secara sadar) ini dapat menjadi motivasi besar bagi penerima PKH lain yang juga merasa mampu.

Ia berharap agar kisah Ibu Ratna dapat mengetuk hati banyak orang untuk memberikan kesempatan emas bagi warga lain yang benar-benar masuk dalam kategori kurang mampu dan belum pernah tersentuh bantuan.

Keputusan Gusti Ayu Ratna dari Desa Alengge Agung ini membuktikan bahwa program bantuan sosial bukan hanya tentang menerima, tetapi juga tentang bagaimana sebuah keluarga dapat mencapai kemandirian, dan pada saatnya, berjiwa besar untuk berbagi rezeki dengan sesama yang lebih membutuhkan.ml y jg

Penulis: BaemEditor: Redaksi
error: Content is protected !!