BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN — Ketua DPRD Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Hamrin, S.Kom., M.A.P., secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Iman di Desa Ulu Nese, Kecamatan Kolono Timur, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat setempat sebagai simbol kebersamaan, gotong royong, dan penguatan nilai keagamaan di wilayah tersebut.
Acara peresmian yang berlangsung khidmat itu turut dihadiri oleh perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Hamrin menyampaikan rasa syukur serta apresiasi atas semangat warga Desa Ulu Nese yang memiliki tekad kuat untuk membangun rumah ibadah bagi kepentingan umat.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan umat dan penguat moral masyarakat. Dengan berdirinya Masjid Nurul Iman ini, kita berharap akan lahir generasi yang beriman, berakhlak, dan cinta akan persatuan,”
ujar Hamrin di hadapan para hadirin.
Setelah prosesi peletakan batu pertama, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan seragam gratis kepada anak-anak sekolah dari pemerintah desa setempat sebagai bentuk perhatian terhadap pendidikan masyarakat.
“Kami dari DPRD tentu mendukung penuh setiap langkah pemerintah desa yang peduli terhadap pendidikan anak-anak.
Bantuan seragam ini mungkin sederhana, tapi memiliki makna besar bagi semangat belajar mereka,”
tambah Ketua DPRD Konsel itu.
Kepala Desa Ulu Nese juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran serta dukungan Ketua DPRD Konsel dalam kegiatan tersebut.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Hamrin yang telah hadir dan memberi semangat kepada warga kami. Peletakan batu pertama ini menjadi tanda dimulainya niat baik bersama untuk membangun rumah Allah dan memperkuat kebersamaan,”
ujar Kepala Desa Ulu Nese dalam sambutannya.
Pembangunan Masjid Nurul Iman diharapkan dapat rampung dalam waktu dekat dengan dukungan swadaya masyarakat dan bantuan dari berbagai pihak.
Masjid ini nantinya akan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di Desa Ulu Nese, serta menjadi ikon kebersamaa keluar masuk tidak pake sendal motor kakinyan masyarakat Kolono Timur.