Jaga Lingkungan dan Hutan Sulawesi Tenggara

Ketgam. Staf Ahli Menteri LHK, Novia Widyaningtyas, S.Hut., MSc. (Kanan) melakukan penanaman pohon di lokasi UPSA, Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Konawe Selatan. Minggu, 14/1/2024.

Bikasmedia.com, Konawe Selatan – Sebagai langkah tindaklanjut mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas Lingkungan hidup dan mendukung percepatan rehabilitasi Hutan dan lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan Penanaman Pohon Serentak diseluruh wilayah Indonesia.

Tak terkecuali di Sulawesi Tenggara (Sultra) tepatnya di Kabupaten Konawe Selatan, Kecamatan Moramo Utara, Desa Lalowaru. Minggu, 14/1/2024.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari agenda penanaman serentak yang telah dilaksanakan tanggal 30 Desember lalu oleh KLHK.

Dipimpin langsung Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Ma’ruf Amin di Serang, Provinsi Banten yang terhubung melalui video conference dengan seluruh Provinsi.

Penanaman di Sultra sendiri dipimpin Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas didampingi Staf Ahli Gubernur Sulawesi Tenggara Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembanguan, Laode Saifudin.

Novia mengatakan, penanaman ini bukan hanya memiliki fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dengan memberikan nilai edukatif sebagai tempat berkumpul yang nyaman dan tempat tinggal bagi manusia serta fungsi ekologis sebagai penghasil oksigen, pengikat sedimen, menjaga ketersediaan air dan sebagai habitat berbagai makhluk hidup dan sebagainya.

“Selain itu, pohon juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim, sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030,” katanya

BACA JUGA :  Pengelolaan Anggaran Badan Adhoc KPU Minta Transparan

Menurutnya penanaman pohon harus terus digalakkan sebab, dampak perubahan iklim telah nyata dirasakan ditingkat tapak, regional dan global seperti keterlambatan musim tanam, gagal panen, meningkatnya wabah dan hama tanaman serta penurunan produktivitas tanaman

“Selanjutnya, tinggi permukaan air laut meningkat jadi daratan bisa hilang, terus meningkatnya juga kejadian bencana hidrometeorologis dan ancaman hilangnya keanekaragaman hayati,” jelas Novia dalam pres rilisnya.

Dirinya berharap, melalui penanaman pohon serentak ini, semoga terhitung sebagai ibadah yang menjadi kebaikan serta memberi manfaat untuk alam dan makhluk lainnya.

“Teruslah menanam dan memelihara pohon karena semua perbuatan akan mendapat balasan di dunia dan akhirat,” imbuhnya

Sementara itu, Kepala BPDAS Sampara Sulawesi Tenggara, Muhammad Aziz Ahsoni mengatakan, penanaman serentak ini bertempat di lokasi kegiatan Usaha Pelestarian Sumberdaya Alam (UPSA) Kelompok Tani Hutan Adaka Jaya.

UPSA, lanjutnya, merupakan upaya konservasi tanah dan air komprehensif pada sebidang lahan kering yang dipergunakan sebagai tempat untuk memperagakan teknik-teknik konservasi tanah dan air.

BACA JUGA :  Bimtek Netralitas ASN, Bupati Surunuddin Tekankan Patuhi Aturan

Kelompok Tani ini akan melaksanakan penanaman dan pemeliharaan UPSA selama 3 tahun yakni Penanaman (P0) tahun 2024, Pemeliharaan tahap I (P1) tahun 2025 dan Pemeliharaan tahap II (P2) tahun 2026.

“Upaya yang dimaksud, seperti penanaman pohon, pembuatan teras, dan saluran pembuangan air serta intensifikasi usaha tani yang baik dengan memperhatikan kemampuan dan kesesuaian lahan yang bersangkutan,”jelasnya

Aziz Ahsoni menjelaskan, pada kali ini pihaknya menyiapkan bibit pohon dengan jenis-jenis yang sesuai dengan kondisi agroklimat setempat sebanyak 400 batang.

“Diantaranya ada bibit kayu-kayuan seperti Sengon (100 batang), bibit penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seperti Pala (75 batang), Alpukat (75 batang), Mangga (75 batang), dan Durian (75 batang). Bibit tersebut akan ditanam pada area seluas 1 Ha yang berada dalam lokasi UPSA Tahun 2024 seluas 7 Ha,” pungkasnya

Diketahui penanaman serentak itu, melibatkan partisipasi aktif Kelompok Tani Hutan Adaka Jaya, Warga Desa Lalowaru, Green Ambassador (Green Youth Movement), Unit Pelaksana Teknis Kementerian LHK lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara beserta perangkat daerahnya.

Penulis: PyianEditor: Baem
error: Content is protected !!