BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN, – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) di bawah kepemimpinan Bupati Irham Kalenggo, S.Sos., M.Si, memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mengakselerasi penurunan angka stunting. Komitmen tegas ini ditekankan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) III Tahun 2025.
Bupati Irham Kalenggo menetapkan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) sebagai motor percepatan utama, memobilisasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk BKKBN Sultra, OPD, Camat, hingga Kepala Puskesmas.
Bupati Irham menegaskan bahwa penanganan stunting merupakan bagian krusial dari visi pembangunan daerah “KONSEL SETARA – Sehat, Cerdas, dan Sejahtera”, menyebutnya sebagai ancaman serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) masa depan.
Meskipun data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan prevalensi stunting Konsel berada di angka 21,3%, data real-time EPPBGM Puskesmas hingga September 2025 mencatat penurunan drastis menjadi 9,13%.
Penurunan hingga di bawah 10% ini diapresiasi tinggi, namun Bupati mendesak agar gerakan pencegahan terus diperbesar dan validitas data wajib dimutakhirkan.
Kepala Dinas Kesehatan Konsel, Nurlita Jaya AS, S.Sos., M.Kes, memaparkan tiga strategi utama yang fokus pada, penguatan Data dan Pengukuran: Wajib ukur balita rutin, integrasi data real-time, dan pelaporan keluarga berisiko stunting oleh Desa.
Intervensi Spesifik dan Sensitif: Fokus 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), meliputi program gizi, TTD, PMT, dan edukasi ASI eksklusif.
Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Keluarga: Melalui alokasi Dana Desa, pemberdayaan UMKM pangan lokal, dan yang terpenting, GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), serta perbaikan sanitasi dan air bersih.
Dinkes Konsel juga menginisiasi lima gerakan lapangan:
Gerakan aksi bergizi: Mencegah anemia pada remaja.
Gerakan #BumilSehat: Peningkatan pemeriksaan ibu hamil.
Gerakan #PosyanduAktif: Mendorong cakupan pemantauan tumbuh kembang balita.
Gerakan #JamboreKader: Menguatkan kapasitas kader kesehatan.
Gerakan #CegahStuntingItuPenting: Edukasi masyarakat luas melalui pendekatan ABCDE.
Nurlita menegaskan bahwa peran Camat dan Kepala Desa sangat strategis dalam menyinkronkan intervensi spesifik (kesehatan/gizi) dan sensitif (air bersih, sanitasi, KB, pencegahan perkawinan anak) secara efektif.
Upaya ini selaras dengan target nasional RPJPN 2025–2045. Bupati Irham Kalenggo menutup Rakor dengan harapan tinggi agar seluruh elemen terus menjaga komitmen demi mewujudkan Generasi Sehat, Masa Depan Hebat, Konsel Setara yang bebas dari stunting, menuju generasi emas 2045.









