BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Patri Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada 30–31 Agustus 2025 di Desa Pangan Jaya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan. Agenda besar ini melibatkan seluruh pengurus DPD Patri se-Sultra dengan fokus pada konsolidasi organisasi dan penguatan peran Patri sebagai mitra strategis rakyat.
Ketua DPD Patri Sultra, Mastri Susilo, menegaskan bahwa forum Rakerda bukan sekadar pertemuan internal, melainkan wadah lahirnya gagasan dan program yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat.
“Rakerda ini kami jadikan momentum memperkuat konsolidasi dan meneguhkan komitmen Patri untuk hadir di tengah masyarakat. Sebagai simbol kepedulian, usai pembukaan kami akan melakukan penanaman pohon bersama warga Desa Pangan Jaya, sekaligus membagikannya untuk ditanam di lahan masyarakat sebagai pengingat pentingnya pelestarian lingkungan,” ujar Mastri, Kamis (28/8/2025).
Dalam Rakerda tersebut, Patri Sultra juga akan meluncurkan program unggulan “Geram Gastra” (Gerakan Kampung Unggas Sultra Raya). Program ini diarahkan untuk mendorong kemandirian desa melalui pengembangan sektor unggas yang dinilai dekat dengan masyarakat, mudah dibudidayakan, serta memiliki daya ungkit ekonomi tinggi.
“Melalui Geram Gastra, kami ingin menghadirkan solusi konkret untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Sektor unggas tidak hanya menopang kebutuhan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja baru sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah maupun nasional,” jelas Mastri.
Selain itu, Rakerda juga akan membentuk Koperasi PATRI yang akan fokus pada pengembangan usaha pertanian dan peternakan. Koperasi ini diharapkan menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat desa sekaligus motor penggerak pembangunan berbasis kerakyatan.
Agenda strategis lainnya adalah pendataan potensi perdesaan sebagai dasar perencanaan pembangunan, termasuk sektor pertanian, peternakan, perikanan, hingga potensi wisata. Patri Sultra juga menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur desa di kawasan transmigrasi serta upaya mencari solusi terhadap konflik agraria yang kerap muncul di wilayah Sultra.
“Patri harus hadir bukan hanya sebagai organisasi, tetapi juga sebagai mitra pemerintah sekaligus pejuang kepentingan rakyat. Karena itu, isu infrastruktur, agraria, dan pemberdayaan desa akan menjadi fokus utama dalam pembahasan Rakerda,” tegasnya.
Dengan rangkaian agenda yang komprehensif, Rakerda Patri Sultra diharapkan menjadi momentum penting konsolidasi organisasi serta wujud nyata kontribusi Patri dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.
