BIKASMEDIA.COM, KONAWE SELATAN – Balai Pendopo Kantor Camat Mowila, Kamis, 21 Agustus 2025, mendadak jadi medan pertempuran. Bukan, bukan perang sungguhan. Ini pertarungan batin antara Bupati Konawe Selatan, Irham Kalenggo, dan Wakil Bupati, H. Wahyu Ade Pratama Imran, melawan godaan kuliner mematikan dari ibu-ibu PKK.
Bagaimana tidak, dalam rangka Porseni dan HUT ke-80 RI, para pendekar PKK dari seluruh desa dan kelurahan se-Kecamatan Mowila menyajikan aneka hidangan yang siap menggoyang iman siapa saja. Dari cumi-cumi bertarung dengan bumbu pedas hingga kue-kue manis yang merayu untuk dilahap habis, semua tersaji rapi.
Bupati dan Wakil Bupati, didampingi Camat Mowila, Herianto Liambo, bak duo detektif kuliner, mengitari setiap gerai dengan ekspresi serius. Tangan mereka sigap mengambil sampel, mulut mengunyah, dan mata berbinar-binar. Beberapa warga yang melihat gelagat ini sempat khawatir, jangan-jangan setelah ini ada laporan kasus ‘kenyang berlebihan’.
“Ini bukan cuma merayakan HUT RI, tapi juga ajang menguji ketahanan perut kita,” seloroh Bupati Irham, sambil mengelus perut yang mulai protes. “Ibu-ibu PKK ini luar biasa. Kreativitasnya bisa bikin kita lupa diri.”
Sementara itu, Wakil Bupati Wahyu menambahkan, “Kuliner ini punya nilai strategis, bisa membangun ekonomi. Tentu saja, juga bisa membangun timbunan lemak kalau kita khilaf. Tapi demi rakyat, kita siap berkorban.”
Camat Herianto pun ikut memberikan testimoni, “Semua desa berusaha menampilkan yang terbaik. Saya kira semangat inilah yang bikin Pak Bupati dan Pak Wakil semangat ‘berkorban’ mencicipi semua. Kita harus apresiasi, karena perjuangan mereka tidak mudah.”
Akhirnya, acara ditutup dengan pemandangan langka: dua pemimpin daerah yang tampaknya sudah menyerah pada kekalahan. Mereka takluk di hadapan kelezatan kuliner lokal. Penonton bersorak, karena sore itu, perut yang kenyang dan hati yang gembira adalah pemenang sejati.