Bikasmedia.com, Kendari – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar sosialisasi pengasuhan berbasis hak anak.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pengurus TP PKK kecamatan dan desa serta Kelurahan se – Konsel di Hotel Ataya Kendari. Selasa, 6/2/ 2024.
Membuka kegiatan itu, ketua TP PKK Konsel Hj. Nurlin Surunuddin, SH menjelaskan penguatan peran ibu sebagai garda terdepan dari pengasuhan anak dalam keluarga membutuhkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat karena keluarga hidup di dalam sebuah sistem yang turut membentuknya.
Untuk membangun negara yang kuat, diperlukan upaya bersama dalam menjamin pemenuhan hak-hak dasar anak mengingat mereka adalah calon pemimpin masa depan bangsa.
Pengasuhan yang baik sangat penting guna pembentukan kepribadian dan karakter anak, kapasitas orang tua harus ditingkatkan agar dapat melaksanakan fungsinya dalam memberikan pendidikan, kesehatan, serta penanaman nilai-nilai kebaikan. Untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria berakhlak mulia serta cinta tanah air.
“Saya berharap nantinya kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat untuk perkembangan dan perlindungan bagi anak-anak kita di Konawe
Selatan.” Jelas Hj Nurlin Surunuddin SH
Ia juga menambahkan, saat ini diperlukan sinergi dan peran serta seluruh elemen masyarakat baik dari unsur organisasi perempuan seperti PKK melalui 10 Program Pokok seperti pembinaan pola asuh anak.
Sementara itu, kepala dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dp3A) Hj St Hafsah, S.Sos., M.Si mengungkapkan, peran ibu khususnya tim PKK sangat utama dalam membentuk dan mengarahkan para orang tua di wilayah masing – masing pasalnya, tantangan zaman kekinian dalam mendidik anak membutuhkan peran seluruh pemerhati mengingat media sosial dan handphone menjadi bagian dari hidup masyarakat.
“Anak adalah generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan hak asuh dari kedua orang tuanya dengan pola hidup sehat penuh rasa tanggung jawab dan amanah karena handphone, media sosial sudah merambah anak – anak,” jelas Hj St Hafsah saat memberikan sambutannya.
Kegiatan itu menghadirkan satu pemateri utama dari UPTD DP3A dan KB Provinsi Sultra yakni Lidya Kandau, S.Ip
Dalam materinya dipaparkan, sejumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak kerap terjadi di lingkungan sekitarnya dan tentu hak asuh sudah pasti tercedrai parahnya lagi tingkat pengawasan terhadap pernikahan dini menjadi ancaman dalam pembinaan keluarga.
“Minimnya pengetahuan tentang hak anak, serta aturan hukum yang berlaku menjadi alasan utama sosialisasi harus dilakukan,” terangnya.
Kata Lidya Kandau, untuk meminimalisir terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak tentu saja membutuhkan pengawasan tidak saja dari satgas melainkan masyarakat harus terlibat dalam hal pengawasannya.
Pamungkas dalam kegiatan itu, moderator serta ketua TP PKK dan Kadis DP3A membuka forum diskusi untuk seluruh peserta sosialisasi.