BIKASMEDIA.COM, KENDARI – Dalam upaya memperluas jangkauan sosialisasi dan pencegahan penyalahgunaan narkotika, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara menggandeng organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sultra. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat gerakan anti-narkotika hingga ke tingkat akar rumput di seluruh kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara.
Kabag Umum BNNP Sultra, Agustinus Widi Harsono, S.Kom., M.Si, mengatakan bahwa PSHT memiliki potensi besar dalam membantu menyebarkan pesan-pesan positif tentang bahaya narkotika karena memiliki jaringan anggota yang luas dan solid.
“Kami melihat PSHT sebagai mitra strategis karena memiliki lebih dari tiga ribu anggota aktif di Sultra, dan secara nasional dikenal sebagai organisasi yang menanamkan nilai moral, kedisiplinan, serta menjauhi segala bentuk mabuk-mabukan dan narkotika,” ujar Agustinus di Kendari.
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan organisasi pencak silat yang berdiri sejak tahun 1922 di bawah naungan Ki Hajar Hardjo Oetomo, Pahlawan Perintis Kemerdekaan. Organisasi ini berlandaskan pada nilai-nilai luhur, mendidik manusia agar tahu benar dan salah, serta menolak keras segala bentuk penyalahgunaan narkotika.
Menanggapi sinergi tersebut, perwakilan PSHT Sultra Agus Suntoro dan Agus Charly menyampaikan apresiasi dan komitmen penuh untuk mendukung program BNNP Sultra.
“Kami segenap anggota PSHT se-Sulawesi Tenggara berterima kasih kepada Kepala BNNP Sultra, Brigjen Pol. Adri Irniadi, S.I.K., M.H, atas kepercayaannya melibatkan organisasi kami. Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan ranting PSHT di Sultra untuk turut aktif mensosialisasikan bahaya narkotika, baik kepada siswa PSHT maupun masyarakat umum,” tutur Agus Suntoro.
Lebih lanjut, ia menilai BNNP Sultra telah menunjukkan keseriusan dalam menjalankan program pencegahan melalui kegiatan sosialisasi di berbagai lembaga pendidikan dan masyarakat.
“Kami mengamati BNNP Sultra sangat aktif dalam sebulan terakhir. Mereka turun langsung ke sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan seperti SMAN 8 Kendari, SMPN 14 Kendari, Ponpes Attarbiyatussakilah, SMK Life Skill Kendari, SMPN 9 Kendari, hingga Rutan Kelas IIA Kendari. Ini langkah nyata dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika,” tambahnya.
Pihak PSHT berharap kolaborasi ini tidak berhenti pada kegiatan seremonial, tetapi terus berlanjut dan melibatkan berbagai unsur masyarakat.
“Kami berharap BNNP Sultra terus merangkul berbagai elemen seperti organisasi masyarakat, OKP, NGO, dan paguyuban lainnya agar pesan pencegahan narkotika semakin luas dan efektif,” pungkas Agus Charly.
Upaya BNNP Sultra ini sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam kerangka Asta Cita, yakni mewujudkan manusia Indonesia yang bermartabat, sehat, dan berbudi pekerti luhur, menuju Indonesia Emas 2045.









